Profil Desa Candiyasan

Ketahui informasi secara rinci Desa Candiyasan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Candiyasan

Tentang Kami

Desa Candiyasan di Kecamatan Kertek, Wonosobo, merupakan pusat agribisnis dan UMKM yang dinamis di lereng Gunung Sindoro. Desa ini unggul dalam produksi manisan Carica, pertanian hortikultura, dan pengembangan kopi robusta sebagai pilar ekonomi lokal yang

  • Sentra Industri Carica

    Candiyasan dikenal sebagai salah satu pusat utama industri pengolahan buah Carica, minuman khas Wonosobo, yang dikelola oleh banyak UMKM lokal dan menjadi penggerak ekonomi desa.

  • Lumbung Hortikultura Produktif

    Berada di lahan vulkanik yang subur, desa ini menjadi lumbung penting untuk komoditas hortikultura seperti cabai, jagung, tembakau, dan sayuran lainnya yang memasok pasar regional.

  • Pengembangan Kopi Robusta

    Desa Candiyasan secara aktif mengembangkan budidaya Kopi Robusta, menjadikannya komoditas bernilai tinggi yang memperkuat diversifikasi pertanian dan meningkatkan pendapatan petani.

XM Broker

Desa Candiyasan, sebuah wilayah subur yang terhampar di Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, memancarkan vitalitas sebagai salah satu pusat agribisnis dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang paling dinamis di kawasan tersebut. Dikenal luas sebagai sentra industri pengolahan manisan Carica, buah eksotis khas dataran tinggi Dieng, Candiyasan berhasil mentransformasi potensi lokal menjadi motor penggerak ekonomi yang signifikan. Desa ini merupakan perpaduan harmonis antara tradisi agraris yang kuat dan semangat kewirausahaan masyarakatnya.Berada di ketinggian ideal lereng Gunung Sindoro, Candiyasan tidak hanya diberkahi dengan pemandangan alam yang memukau, tetapi juga tanah vulkanik subur yang menjadikannya lumbung bagi berbagai komoditas hortikultura strategis. Pertanian modern berjalan beriringan dengan industri rumah tangga yang terus berinovasi, menciptakan ekosistem ekonomi yang berdaya tahan. Profil ini akan mengupas secara mendalam berbagai aspek yang membentuk Desa Candiyasan, mulai dari kondisi geografis, demografi, kekuatan ekonomi berbasis Carica dan pertanian, hingga potensi pengembangan di masa depan.

Geografi dan Wilayah Administrasi

Secara administratif, Desa Candiyasan terdaftar dengan Kode Kementerian Dalam Negeri 33.07.08.2016 dan menjadi bagian integral dari Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo. Lokasi geografisnya sangat strategis, berada di jalur utama yang menghubungkan pusat kota Wonosobo dengan kawasan Dieng dan sekitarnya. Posisi ini memberikan keuntungan dalam hal aksesibilitas dan distribusi hasil bumi serta produk olahan. Desa ini terletak pada ketinggian rata-rata 958 meter di atas permukaan laut (mdpl), menghadirkan iklim pegunungan yang sejuk dan ideal untuk pertumbuhan berbagai tanaman subtropis.Luas wilayah Desa Candiyasan tercatat sekitar 179 hektare atau 1,79 kilometer persegi. Meskipun tidak terlalu luas, setiap jengkal lahan dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Sebagian besar wilayahnya merupakan lahan pertanian produktif yang ditanami aneka komoditas bernilai ekonomi tinggi, sementara sisanya digunakan untuk pemukiman penduduk yang tertata rapi. Topografi desa yang landai hingga bergelombang menjadi ciri khas bentang alamnya, dengan tanah jenis andosol yang subur sebagai anugerah utama dari aktivitas vulkanik Gunung Sindoro di masa lalu.Desa Candiyasan memiliki batas-batas wilayah yang jelas dengan desa-desa tetangganya. Di sebelah utara, desa ini berbatasan dengan Desa Sudungdewo. Di sisi timur, wilayahnya bersebelahan dengan Kelurahan Wringinanom. Sementara itu, di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Bojasari, dan di sebelah barat berbatasan langsung dengan Desa Candimulyo. Dikelilingi oleh desa-desa yang juga memiliki basis pertanian kuat, Candiyasan menjadi salah satu simpul penting dalam jejaring ekonomi agraris di Kecamatan Kertek.

Demografi dan Karakteristik Sosial

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam "Kecamatan Kertek dalam Angka 2023", jumlah penduduk Desa Candiyasan tercatat sebanyak 4.887 jiwa. Angka ini terdiri dari 2.502 penduduk laki-laki dan 2.385 penduduk perempuan, menunjukkan rasio jenis kelamin yang cukup seimbang. Dengan luas wilayah 1,79 kilometer persegi, maka tingkat kepadatan penduduk desa ini mencapai sekitar 2.729 jiwa per kilometer persegi. Kepadatan yang relatif tinggi ini mencerminkan pemukiman yang terkonsentrasi dan dinamika sosial yang sangat aktif.Mayoritas penduduk Desa Candiyasan bermata pencaharian di sektor agribisnis, yang terbagi menjadi petani, buruh tani, serta pengusaha dan pekerja di industri pengolahan hasil pertanian, khususnya Carica. Karakteristik masyarakatnya dikenal ulet, pekerja keras, dan memiliki semangat kewirausahaan yang tinggi. Hal ini terlihat dari menjamurnya UMKM di hampir setiap sudut desa, yang menunjukkan kemampuan masyarakat dalam melihat dan memanfaatkan peluang ekonomi.Struktur sosial masyarakatnya masih memegang erat nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong. Organisasi kemasyarakatan seperti kelompok tani, karang taruna, dan kelompok pengajian aktif berjalan, menjadi wadah interaksi dan penguatan solidaritas warga. Tingginya partisipasi masyarakat dalam setiap program pembangunan menjadi modal sosial yang tak ternilai bagi kemajuan Desa Candiyasan.

Sentra Industri Carica Penggerak Ekonomi Lokal

Keistimewaan utama yang menjadi tulang punggung ekonomi Desa Candiyasan ialah perannya sebagai salah satu sentra industri pengolahan Carica (Vasconcellea cundinamarcensis) terbesar di Wonosobo. Buah yang sering disebut "Pepaya Gunung" ini diolah menjadi manisan dalam sirup yang menyegarkan dan telah menjadi ikon oleh-oleh khas Wonosobo. Puluhan UMKM yang bergerak di bidang ini tumbuh subur di Candiyasan, menyerap banyak tenaga kerja lokal, mulai dari proses produksi, pengemasan, hingga pemasaran.Industri Carica di desa ini berjalan dengan model ekonomi kerakyatan. Banyak warga yang mengolah Carica di rumah-rumah mereka, menciptakan produk dengan merek dagang sendiri. Skala produksinya bervariasi, dari industri rumahan kecil hingga unit usaha yang lebih besar dengan kapasitas produksi mencapai ribuan cup per hari. Produk manisan Carica dari Candiyasan tidak hanya membanjiri pasar lokal di Wonosobo dan Dieng, tetapi juga didistribusikan secara luas ke berbagai kota besar di Indonesia.Keberadaan industri ini memberikan efek ganda (multiplier effect) yang signifikan. Permintaan bahan baku buah Carica yang tinggi turut menghidupkan sektor pertanian di desa-desa sekitar yang menjadi pemasok. Selain itu, industri pendukung seperti penyedia jasa pengemasan, percetakan label, dan transportasi juga ikut berkembang. Dengan demikian, industri Carica di Candiyasan bukan hanya sekadar aktivitas ekonomi, melainkan sebuah ekosistem bisnis yang menghidupi ribuan orang.

Lumbung Hortikultura dan Komoditas Unggulan Lainnya

Di luar industri Carica, Desa Candiyasan tetap mempertahankan identitasnya sebagai desa agraris yang produktif. Lahan pertanian yang subur menjadi fondasi bagi budidaya berbagai komoditas hortikultura yang sangat vital bagi ketahanan pangan dan perekonomian regional. Para petani di Candiyasan dikenal mahir dalam menanam tanaman bernilai jual tinggi yang disesuaikan dengan kondisi musim dan permintaan pasar.Salah satu komoditas andalan ialah cabai, baik cabai rawit maupun cabai keriting, yang ditanam secara luas dan menjadi sumber pendapatan utama bagi banyak keluarga petani. Selain itu, jagung dan tembakau juga merupakan komoditas penting yang dibudidayakan secara bergilir. Tembakau dari wilayah Kertek, termasuk Candiyasan, dikenal memiliki kualitas yang baik dan diminati oleh industri rokok. Berbagai jenis sayuran seperti sawi, buncis, dan tomat juga tumbuh subur, memasok kebutuhan pasar-pasar tradisional di Wonosobo dan sekitarnya.Dalam beberapa tahun terakhir, petani di Desa Candiyasan juga mulai aktif mengembangkan budidaya Kopi Robusta. Melihat potensi pasar kopi yang terus meningkat, diversifikasi ke komoditas ini dianggap sebagai langkah strategis untuk meningkatkan pendapatan dan mengurangi ketergantungan pada tanaman musiman. Pengembangan kopi ini menunjukkan visi agribisnis modern para petani Candiyasan yang adaptif terhadap tren pasar.

Penutup

Desa Candiyasan, Kecamatan Kertek, adalah bukti nyata dari sebuah desa yang berhasil mengkapitalisasi potensi lokal menjadi kekuatan ekonomi yang tangguh. Melalui perpaduan antara keunggulan agraris dan semangat kewirausahaan yang membara dalam industri Carica, desa ini telah menjelma menjadi pusat kegiatan ekonomi yang dinamis dan vital bagi Kabupaten Wonosobo. Keuletan masyarakatnya dalam mengelola lahan pertanian dan menciptakan produk olahan bernilai tambah merupakan kunci utama keberhasilan mereka.Dengan fondasi ekonomi yang kuat dari sektor UMKM dan pertanian hortikultura yang beragam, serta inisiatif baru dalam pengembangan kopi, Desa Candiyasan memiliki prospek masa depan yang sangat cerah. Kemampuan untuk terus berinovasi dan beradaptasi akan memastikan bahwa desa ini tidak hanya akan bertahan, tetapi juga terus tumbuh sebagai salah satu pilar ekonomi kerakyatan yang inspiratif di lereng Gunung Sindoro.